Friday, November 12, 2010

Menyingkap kehidupan Asma' binti Umais

Salam'alaik...
Nama lengkapnya adalah Asma’ binti Ma`d bin Tamim bin Al-Haris bin Ka`ab Bin Malik bin Quhafah, dipanggil dengan nama Ummu Ubdillah. Beliau adalah termasuk salah satu di antara empat akhwat mukminah yang telah mendapat pengesahan dari Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam dengan sabdanya: “Ada empat akhwat mukminat yaitu Maimunah, Ummu Fadl, Salma dan Asma” .

Beliau masuk Islam sebelum kaum muslimin memasuki rumah al-Arqam. Beliau adalah istri pahlawan di antara sahabat yaitu Ja`far bin Abi Thalib, sahabat yang memiliki dua sayap sebagaimana gelar yang Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam berikan terhadap beliau. Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam manakala ingin mengucapkan salam kepada Abdullah bin Ja`far beliau bersabda :

‘Selamat atas kamu wahai putra dari seorang yang memiliki dua sayap (Dzul janahain).”

Asma’ termasuk wanita muhajirah pertama, beliau turut berhijrah bersama suaminya yaitu ja`far bin Abi Thalib menuju Habasyah, beliau merasakan pahit getirnya hidup di pengasingan. Adapun suaminya adalah juru bicara kaum muslimin dalam menghadapi raja Habasyah, an-Najasyi.

Di bumi pengasingan tersebut beliau melahirkan tiga putra yakni Abdullah, Muhammad dan Aunan. Adapun putra beliau yaitu Abdullah sangat mirip dengan ayahnya, sedangkan ayahnya sangat mirip dengan Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam, sehingga hal itu menggembirakan hati beliau dan menumbuhkan perasaan rindu untuk melihat Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam. Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Ja`far :

“engkau menyerupai bentuk (fisik)-ku dan juga akhlakku.”

Ketika Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam memerintahkan bagi para muhajirin untuk bertolak menuju Madinah maka hampir-hampir Asma’ terbang karena girangnya, inilah mimpi yang menjadi kenyataan dan jadilah kaum Muslimin mendapatkan negeri mereka dan kelak mereka akan menjadi tentara-tentara Islam yang akan menyebarkan Islam dan meninggikan kalimat Allah.

Begitulah, Asma ‘ keluar dengan berkendaraan tatkala hijrah untuk kali yang kedua dari negri Habasyah menuju negeri Madinah. Tatkala rombongan muhajirin tiba di Madinah, ketika itu pula mereka mendengar berita bahwa kaum muslimin baru menyelesaikan peperangan dan membawa kemenangan, takbirpun menggema di segala penjuru karena bergembira dengan kemenangan pasukan kaum Muslimin dan kedatangan muhajirin dari Habsyah.

Ja`far bin Abi Thalib datang disambut oleh Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam dengan gembira kemudian beliau cium dahinya seraya bersabda :

“Demi Allah aku tidak tahu mana yang lebih menggembirakanku, kemenangan khaibar ataukah kedatangan ja`far.” Asma’ masuk ke dalam rumah Hafshah binti Umar tatkala Nabi menikahinya, tatkala itu Umar masuk ke rumah Hafshah sedangkan Asma’ berada di sisinya, lalu beliau bertanya kepada Hafshah, ‘Siapakah wanita ini?” Hafshah menjawab, “Dia adalah Asma’ binti Umais? Umar bertanya, inikah wanita yang datang dari negeri Habasyah di seberang lautan?’ Asma menjawab, “Benar.” Umar berkata; ‘Kami telah mendahului kalian untuk berhijrah bersama Rasul, maka kami lebih berhak terhadap diri Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam dari pada kalian. “Mendengar hal itu Asma’ marah dan tidak kuasa membendung gejolak jiwanya sehingga beliau berkata: “Tidak demi Allah, kalian bersama Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam sedangkan beliau memberi makan bagi yang kelaparan di antara kalian dan mengajarkan bagi yang masih bodoh diantara kalian, adapun kami di suatu negeri atau di bumi yang jauh dan tidak disukai yakni Habasyah, dan semua itu adalah demi keta`atan kepada Allah dan Rasul-Nya shallallâhu ‘alaihi wa sallam.” Kemudian Asma’ diam sejenak selanjutnya berkata: “Demi Allah aku tidak makan dan tidak minum sehingga aku laporkan hal itu kepada Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam, kami diganggu dan ditakut-takuti, hal itu juga akan aku sampaikan kepada Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam, aku akan tanyakan kepada beliau, demi Allah aku tidak berdusta, tidak akan menyimpang dan tidak akan menambah-nambah.”

Tatakala Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam datang, maka berkata Asma’ kepada Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Nabi Allah sesungguhnya Umar berkata begini dan begini.” Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bertanya kepada Umar, “Apa yang telah engkau katakan kepadanya?”. Umar menjawab, “Aku katakan begini dan begini”. Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Asma`:

“Tiada seorangpun yang berhak atas diriku melebihi kalian, adapun dia (Umar) dan para sahabatnya berhijrah satu kali akan tetapi kalian ahlus safinah (yang menumpang kapal) telah berhijrah dua kali.” Maka menjadi berbunga-bungalah hati Asma’ karena pernyataan Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam tersebut lalu beliau sebarkan berita tersebut di tengah-tengah manusia, hingga orang-orang mengerumuni beliau untuk meminta penjelasan tentang kabar tersebut. Asma’ berkata: “Sungguh aku melihat Abu Musa dan orang-orang yang telah berlayar (berhijrah bersama Asma’ dan suaminya) mendatangiku dan menanyakan kepadaku tentang hadits tersebut, maka tiada sesuatu dari dunia yang lebih menggembirakan dan lebih besar artinya bagi mereka dari apa yang disabdakan Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam kepada mereka.”

Manakala pasukan kaum muslimin menuju Syam, di antara ketiga panglimanya terdapat suami dari Asma’ yakni Ja`far bin Abi Thalib. Di sana di medan perang Allah memilih beliau di antara sekian pasukan untuk mendapatkan gelar syahid di jalan Allah.

Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam mendatangi rumah Asma’ dan menanyakan ketiga anaknya, merekapun berkeliling di sekitar Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam, kemudian Rasulullah mencium mereka dan mengusap kepala mereka hingga kedua matanya melelehkan air mata. Berkatalah Asma’ dengan hati yang berdebar-debar menyiratkan kesedihan, “Demi ayah dan ibuku, apa yang membuat anda menangis? Apakah telah sampai suatu kabar kepada anda tentang Ja`far dan sahabatnya?” Beliau menjawab, “Benar, dia gugur hari ini.”

Tidak kuasa Asma’ menahan tangisnya kemudian Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam menghiburnya dan berkata kepadanya: “Berkabunglah selama tiga hari, kemudian berbuatlah sesukamu setelah itu.”
Selanjutnya Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada anggota keluarga beliau:
“Buatkanlah makanan bagi keluarga Ja`far, karena telah datang peristiwa yang menyibukkan mereka.”

Tiada yang dilakukan oleh wanita mukminah ini melainkan mengeringkan air mata, bersabar dan berteguh hati dengan menghaarapkan pahala yang agung dari Allah. Bahkan sewaktu malam beliau bercita-cita agar syahid sebagimana suaminya. terlebih lebih tatkla beliau mendengar salah seorang laki-laki dari Bani Murrah bin Auf berkata: “Tatkala perang tersebut, demi Allah seolah-olah aku melihat Ja`far ketika melompat dari kudanya yang berwarna kekuning-kuningan kemudian beliau berperang hingga terbunuh. Beliau sebelum terbunuh berkata:

Wahai jannah (surga) yang aku dambakan mendiaminya
harum semerbak baunya, sejuk segar air minumnya
tentara Romawi menghampiri liang kuburnya
terhalang jauh dari sanak keluarganya
kewajibankulah menghantamnya kala menjumpainya

Kemudian Ja`far memegang bendera dengan tangan kanannya tapi dipotonglah tangan kanan beliau, kemudian beliau membawa dengan tangan kirinya, akan tetapi dipotonglah tangan kirinya, selanjutnya beliau kempit di dadanya dengan kedua lengannya hingga terbunuh.

Asma` mendapatkan makna dari sabda Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam yang pernah berkata kepada anaknya : “Assalamu`alaikum wahai putra dari seorang yang memiliki dua sayab.”

Rupanya Allah menggantikan kedua tangan Ja`far yang terputus dengan dua sayap yang dengannya beliau terbang di jannah sekehendaknya. Seorang ibu yang shalihah tersebut tekun mendidik ketiga anaknya dan membimbing mereka agar mengikuti jejak yang telah ditempuh oleh ayahnya yang telah sayahid, serta membiasakan mereka dengan tabi`at iman.

Belum lama berselang dari waktu tersebut Abu Bakar Ash-Shidiq datang untuk meminang Asma` Binti Umais setelah wafatnya istri beliau Ummu Rumaan. tiada alasan lagi bagi Asma` menolak pinangan orang seutama Abu Bakar Ash Shidiq, begitulah akhirnya Asma` berpindah ke rumah Abu Bakar Ash Shidiq untuk menambah cahaya kebenaran dan cahaya iman dan untuk mencurahkan cinta dan kesetiaan di rumah tangganya.

Setelah sekian lama beliau malangsungkan pernikahan yang penuh berkah, Allah mengaruniai kepada mereka berdua seorang anak laki-laki. Mereka ingin melangsungkan haji wada`, maka Abu Bakar menyuruh istrinya untuk mandi dan meyertai haji setelah Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam memintanya. Kemudian Asma` menyaksikan peristiwa demi peristiwa yang besar, namun peristiwa yang paling besar adalah wafatnya pemimpin anak Adam dan terputusnya wahyu dari langit. Kemudian beliau juga menyaksikan suaminya yakni Abu Bakar memegang tampuk kekhalifahan bagi kaum muslimin sehingga suaminya merampungkan problematika yang sangat rumit seperti memerangi orang murtad, memerangi orang-orang yang tidak mau berzakat serta mengirim pasukan Usamah dan sikapnya yang teguh laksana gunung tidak ragu -ragu dan tidak pula bimbang, demikian pula beliau menyaksikan bagaimana pertolongan Allah diberikan kepada kaum muslimin dengan sikap iman yang teguh tersebut.

Asma` senantiasa menjaga agar suaminya senantiasa merasa senang dan beliau hidup bersama suminya dengan perasaan yang tulus turut memikul beban bersama suaminya dalam urusan umat yang besar.

Akan tetapi hal itu tidak berlangsung lama sebab khalifah Ash-Shidiq sakit dan semakin bertambah parah hingga keringat membasahi pada bagian atas kedua pipi beliau. Ash-Shidiq dengan ketajaman perasaan seorang mukmin yang shiddiq merasakan dekatnya ajal beliau sehingga beliau bersegera untuk berwasiat. Adapun di antara wasiat beliau adalah agar beliau dimemandikan oleh istrinya Asma` binti Umais, di samping itu beliau berpesan kepada istrinya agar berbuka puasa yang mana beliau berkata: “Berbukalah karena hal itu membuat dirimu lebih kuat.”

Asma` merasa telah dekatnya wafat beliau sehingga beliau membaca istirja` dan memohon ampun sedangkan kedua mata beliau tidak berpaling sedikitpun dari memandang suaminya yang ruhnya kembali dengan selamat kepada Allah. Hal itu membuat Asma` meneteskan air mata dan bersedih hati, akan tetapi sedikitpun beliau tidak mengatakan sesuatu melainkan yang diridhai Allah Tabaraka Wa Ta`ala, beliau tetap bersabar dan berteguh hati.

Selanjutnya beliau menunaikan perkara penting yang diminta oleh suaminya yang telah tiada, karena beliau adalah orang yang paling bisa dipercaya oleh suaminya. Mulailah beliau memandikan suaminya dan hal itu menambah kesedihan dan kesusahan beliau sehingga beliau lupa terhadap wasiat yang kedua. Beliau bertanya kepada para muhajirin yang hadir, “Sesungguhnya aku sedang berpuasa, namun hari ini adalah hari yang sangat dingin, apakah boleh bagiku untuk mandi?” mereka menjawab, “Tidak.”

Di akhir siang sesuai dimakamkannya Ash-Shidiq tiba-tiba Asma` binti Umais ingat wasiat suaminya yang kedua yakni agar beliau berbuka (tidak melanjutkan shaum). Lantas apa yang hendak dilakukannya sekarang? sedangkan waktu hanya tinggal sebentar lagi, menunggu matahari tenggelam dan orang yang shaum diperbolehkan untuk berbuka? apakah dia akan menunggu sejenak saja untuk melanjutkan shaumnya?

Kesetiaan terhadap suaminya telah menghalangi beliau untuk mengkhianati wasiat suaminya yang telah pergi, maka beliau mengambil air dan minum kemudian berkata: “Demi Allah aku tidak akan melanggar janjinya hari ini.”

Setelah kepergian suaminya, Asma` melazimi rumahnya dengan mendidik putra-putranya baik dari Ja`far maupun dari Abu Bakar, beliau menyerahkan urusan anak-anaknya kepada Allah dengan memohon kepada-Nya untuk memperbaiki anak-anaknya dan Allahpun memperbaiki mereka hingga mereka menjadi imam bagi orang-orang yang bertakwa. Inilah puncak dari harapan beliau di dunia dan beliau tidak mengetahui takdir yang akan menimpa beliau yang tersembunyi di balik ilmu Allah.

Dialah Ali bin Abi Thalib saudara dari Ja`far yang memiliki dua sayap mendatangi Asma` untuk meminangnya sebagai wujud kesetiaan Ali kepada saudaranya yang dia cintai yaitu Ja`far begitu pula Abu Bakar Ash Shidiq.

Setelah berulang-ulang berfikir dan mempertimbangkannya dengan matang maka beliau memutuskan untuk menerima lamaran dari Abi Thalib sehingga kesempatan tersebut dapat beliau gunakan untuk membantu membina putra-putra saudaranya Ja`far. Maka berpindahlah Asma` ke dalam rumah tangga Ali setelah wafatnya Fatimah Az Zahra dan ternyata beliau juga memiliki suami yang paling baik dalam bergaul. Senantiasa Asma` memiki kedudukan yang tinggi di mata Ali hingga beliau sering mengulang-ulang di setiap tempat, “Di antara wanita yang memiliki syahwat telah menipu kalian, maka aku tidak menaruh kepercayaan di antara wanita melebihi Asma` binti Umais”.

Allah memberikan kemurahan kepada Ali dengan mangaruniai anak dari Asma` yang bernama Yahya dan Aunan, berlalulah hari demi hari dan Ali menyaksikan pemandangan yang asing yakni putra saudaranya Ja`far sedang berbantahan dengan Muhammad bin Abu Bakar dan masing-masing membanggakan diri dari yang lain dengan mengatakan, “Aku lebih baik dari pada kamu dan ayahku lebih baik dari pada ayahmu.” Ali tidak mengetahui apa yang mereka berdua katakan? Dan bagaimana pula memutuskan antara keduanya karena beliau merasa simpati dengan keduanya? Maka tiada yang dapat beliau lakukan selain memanggil ibu mereka yakni Asma` kemudian berkata: “Putuslah antara keduanya! “Dengan pikirannya yang tajam dan hikmah yang mendalam beliau berkata: “Aku tidak melihat seorang pemuda di Arab yang lebih baik dari pada Ja`far dan aku tidak pernah melihat orang tua yang lebih baik dari pada Abu Bakar.” Inilah yang menyelesaikan urusan mereka berdua dan kembalilah kedua bocah tersebut saling merangkul dan bermain bersama, namun Ali merasa takjub dengan bagusnya keputusan yang diambil Asma` terhadap anak-anaknya, dengan menatap wajah istrinya, beliau berkata: “Engkau tidak menyisakan bagi kami sedikitpun wahai Asma`?” Dengan kecerdasan yang tinggi dan keberanian yang luar biasa ditambah lagi adab yang mulia beliau berkata: Di antara ketiga orang pilihan, kebaikan anda masih di bawah kebaikan mereka.”

Ali tidak merasa asing dengan jawaban istrinya yang cerdas, maka beliau berkata dengan kesatria dan akhlaq yang utama berkata: “Seandainya engkau tidak menjawab dengan jawaban tersebut niscaya aku cela dirimu.”

Akhirnya kaum mislimin memilih Ali sebagai Khalifah setelah Utsman bin Affan, maka untuk kedua kalinya Asma` menjadi istri bagi seorang khalifah yang kali ini adalah Khalifah Rasyidin yang ke empat, semoga Allah meridhai mereka semua.

Asma` turut serta memikul tanggung jawab sebagai istri khalifah bagi kaum muslimin dalam menghadapi peristiwa-peristiwa yang besar. Begitu pula dengan Abdullah bin Ja`far dan Muhammad bin Abu Bakar berdiri disamping ayahnya dalam rangka membela kebenaran. Kemudian setelah berselang beberapa lama wafatlah putra beliau Muhammad bin Abu Bakar dan musibah tersebut membawa pengaruh yang besar pada diri beliau, akan tetapi Asma` seorang wanita mukminah tidak mungkin meyelisihi ajaran Islam dengan berteriak-teriak dan meratap dan hal lain-lain yang dilarang dalam Islam. Tiada yang beliau lakukan selain berusaha bersabar dan memohon pertolongan dengan sabar dan shalat terhadap penderitaan yang beliau alami. Asma` selalu memendam kesedihannya hingga payudaranya mengeluarkan darah.

Belum lagi tahun berganti hingga bertambah parah sakit beliau dan menjadi lemah jasmaninya dengan cepat kemudian beliau meninggal dunia. Yang tinggal hanyalah lambang kehormatan yang tercatat dalam sejarah setelah beliau mengukir sebaik-baik contoh dalam hal kebijaksanaan, kesabaran dan kekuatan.

Sumber : Kitab Nisaa' Haular Rasuul, karya Mahmud Mahdi al-Istanbul dan Musthafa Abu an-Nashr
asy-Syalabi. Retrived from
http://ahlulhadist.wordpress.com/2007/10/13/asma-binti-umais-wafath-2/


Wednesday, November 10, 2010

Chatting with the stranger via omegle

Salam'alaik..

Today, i wanna share something..for me, this is one of new method in order to introduce Islam to the world..Thank you to my bestfriend, Nursarahayati who introduced me this kind of website..

So nice..after many times trying to find someone available who can chat with me, finally, i found her..

Now, let's follow the conversation...

........................................................................................................................................................................

You're now chatting with a random stranger. Say hi!

Official messages from Omegle will not be sent with the label 'Stranger:'. Strangers claiming to represent Omegle are lying.

You: khaifahaluki?

Stranger: hey girl hey

You: ya\

You: i'm from malaysia

Stranger: niice

Stranger: very niiice

You: you?

Stranger: goddamn stupid mother fucking US

You: huhu

You: why US like to be named as above?

Stranger: because its full of shit here

You: oo

You: r u muslim?

Stranger: no. are you?

You: ya

Stranger: i don't know much about it. can you tell me a little please?

Stranger: i would like to learmn

You: yes

You: what is ISLAM

You: it is the way of life

You: i like ISLAm because becuse of that,,i manage to live in the happy life

You: I have the power to breath

You: By the teaching of al-Quran

You: so fantastic

You: Through Islam, we manage to answer all question in this world

You: In terms of economic

You: national development

You: our life

You: our future

You: what is ur relegion

You: religion

You: ?

Stranger: i don't have a religion. is that okay?

You: okay

You: are u seeking one?

Stranger: no

You: oo

You: why not?

Stranger: what do you think of people who are non-religious?

You: erm

You: wait a minute

You: i'm not being prejudis

You: may be they have their own reason why they don't belief in certain religion

You: what about you?

Stranger: well idk. i didn't grow up in a religious family so i guess that is why but i haven't taken the time to explore a lot of different religions but i feel as if a lot of them are outdated in their beliefs or they discriminate against people for no apparent reason

You: oic..

You: what our opinion about Islam

Stranger: well i can't say because i don't really know a lot about it

You: ok

You: how did u study the other religion

You: through book or through person

You: or by surfing through internet..

Stranger: a combination of all 3 i would say.

You: in my suggestion..if you want to know certain religion..see someone who is really understand and practice the religion..so that, u may get the clear idea about the religion

Stranger: do you think that religion should govern how someone lives their life?

You: erm

Stranger: let me reword it

You: of course...becoz religion is our guidance

You: and how to live our lifes

Stranger: so i know that for christians in the bible it says things about how slavery is okay. however today, most people would argue that slaverly is not okay. however they still believe that whatever the bible says is true. however this contradicts itself. do you understand?

You: k..get it

You: i'm not sure about christianity and their concept of slavery..however, in Islam, we have our own concept of salvery which that we are only a servant to the God..not to other

You: means everything that we do is only for our God

Stranger: well i mean like the bad type of slavery that used to happen in america, like whites owned blacks as slaves

You: ooo k

You: that they don't practice that anymore right?

Stranger: no, but i'm sure in other countries things like that still happen

You: erm

You: it's complicated

You: actually

Stranger: yea. this is something we discussed in a philosophy class i took. many christians in particular here use the bible to defend everything they do, even though it is clear that not everything in the bible is true. and also, that everything that is good, is not in the bible

You: i don't reallt know..but personally, i wolud agree with u

You: are u taking philosophy?

Stranger: sorry i know it's confusing

Stranger: yes i am

You: so i guest u have a lots of religion through philosophy

You: u have study a lots of religion

You: through philosophy

Stranger: well not in this course specifically, but i plan on taking more philososphy classes and possibly one that specifies in religion. but i like discussing philososphy in general too.

You: that's goog

You: good

You: fantastic

You: do you have facebook

Stranger: i havent been on in a long time lol. whats your fb thoough. i will add you

You: same here

You: lol

You: but i think u're an interesting person

You: so, may be we can discuss this more through fb

Stranger: yea that would be cool

You: can i ask u something

Stranger: yes

You: asl?

You: never mind

You: its ok if u dont want to tell me

Stranger: srry 18 f us. you?

You: 22 f malaysia

You: .................@yahoo.com

You: this is my email

Stranger: ok ill add you it may not be til later but i will. i really liked talking with you though :)

You: :)


(honestly speaking : I really2 hope that once, she could find the best religion in this world, which is ISLAM..i think, she is so open minded and so honest in order to know and find the real religion to be practiced..Please, pray for her..)



Tuesday, November 9, 2010

I've been tagged

Assalamualaikum wrt.wbt

Alhamdulillah wa syukur lillah
Masih bernyawa tatkala mata dibuka
Allahuakbar!

Masih di mode of examination,
Namun begitu, masa yang agak panjang sementara menanti untuk menghadapi paper seterusnya,
Bolehlah kiranya kuluangkan masa untuk menjawab 25 items sebagaimana yang diminta oleh tuan yang telah men'tagged'..(http://truelovehunter.blogspot.com)
aka as adeq


Once you have been tagged, you are supposed to write a note
with 25 random things, fact, habits, or goal about you.
At the end, choose 25 people to be tagged.
You have to tagged the person who tagged you
If I tag you, its because i want to know more about you


1) Nama : MUNIRAH YUSOF

2) Cadangan nama diberi oleh : Kawan baik parent

3) Dijaga lebih kurang 2-3 bulan sebaik sahaja lahir oleh family ayah di Kelantan

4) Masa 2 bulan umurku : Dikejarkan ke ICU - infection of skin..Alhamdulillah..sekarang dah sihat

5) Adik-beradik : 2/6 ( seorang je putera, yang lain puteri )

6) Familyku yang happy go lucky, sape-sape yang pernah datang rumah, tau la macam mane (adeq, mai la jalan2)

7)
Panggilan di rumah : Ngah, angah, kak ngah

8) Panggilan di luar : munirah, muni, kak mun, kak muni, alang

9) Already become a mak cik almost 2 weeks ago

10)
Interested : To learn mandarin language (in progress, pray for me)

11)) Goal - to slowly apply that new language during my next posting at Pharmacy (is it possible?) - just try

12) Suka juga bercerita, banyak masuk pertandingan bercerita time sekolah dulu..tapi dah jupe seorang sahabt yang ada ciri-ciri yang sama di kuliyyah pharmacy..boleh terdiam bila dengar dia bercerita.. semangat untuk dengar..sape ye? cari sendiri.

13) Hobi lain selain membaca - melukis (biar la tak cantik mana pun lukisan tu)

14) So thankful to Allah, i've loss weight until now ( 12 kg )- (if interested to know how? just contact me, hehe)

15) Dulunya seorang pemendam

16) Sekarangnya dah kurang

17) Suka cuba benda baru

18) Tak kira dalam apa jua bidang

19) Sangat hargai orang yang berterus terang

20) Tak suka berhujah

21) Sering kalah jika berhujah dek kurangnya skill dan ilmu

22) Setia itu perkara yang sangat dititik beratkan dalam suatu persahabatan

23) Jangan mulakan persengketaan dengan orang ini, boleh, tapi kadang2 lambat nak kembali kepada normal

24) Just simple, mudah dan belajar untuk memudahkan

25) Akhir kalami..terima kasih adeq solehah yang men'tagged' untuk kenali diri..may be tak cukup untuk kenali..bleh la jemput datang ke T3


Waallahu'alam





Today's Drug

renungan

Diriwayatkan bahawa seorang sahabat Rasulullah berkata :
Ya Rasulullah, hukum2 syariah (undang-undang Islam) ini banyak bagiku, tunjukkanlah kepadaku akan sesuatu yang mendapat menjadi pegangan padaku,''
Baginda menjawab, '' HENDAKLAH LIDAHMU SENTIASA BASAH DENGAN ZIKRULLAH''
Photobucket